Ringkasan Modul 2.1-Pembelajaran Berdiferensiasi-Guru Penggerak

MODUL 2.1

 

 Pendidikan yang :

  1. Indahnya perbedaan

  2. Menghargai

  3. Kekuatan diri

  4. Kesempatan 

  5. Kesetaraan 

  6. Kemerdekaan belajar


 

2.1.a.1. Pendahuluan

Surat dari Instruktur

Selamat Datang di Modul Pembelajaran Berdiferensiasi Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak (CGP).

Selamat! Karena Anda telah bersedia menginvestasikan waktu untuk terlibat dalam sebuah perjalanan belajar yang memiliki tujuan mulia di akhirnya. Tujuan itu adalah menciptakan lingkungan belajar yang memanusiakan setiap murid di kelas Anda serta memberikan mereka dukungan dan kesempatan sebaik-baiknya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

Kami yakin, kita semua mempercayai bahwa anak lahir dengan keunikannya masing-masing. Sebagai pendidik, kita memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dengan cara terbaik yang sesuai untuk mereka. Lewat praktek pembelajaran berdiferensiasi, murid tidak hanya akan dapat memaksimalkan potensi mereka, tapi mereka juga akan dapat belajar tentang berbagai nilai-nilai kehidupan yang penting. Nilai-nilai tentang indahnya perbedaan, menghargai, makna baru dari kesuksesan, kekuatan diri, kesempatan yang setara, kemerdekaan belajar, dan berbagai nilai penting lainnya yang akan berkontribusi terhadap perkembangan diri mereka secara lebih holistik/utuh. Oleh karena itu, penting untuk para pendidik mengetahui bagaimana proses pembelajaran berdiferensiasi ini dapat dilakukan, dengan cara-cara yang memungkinkan guru untuk dapat mengelolanya secara efektif.

Modul ini merupakan bagian dari paket modul 2 dan juga merupakan bagian dari serangkaian kegiatan pelatihan daring yang akan mencakup kegiatan belajar mandiri, sesi diskusi, tanya jawab dan konsultasi secara daring dengan para fasilitator yang telah ditunjuk oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karenanya, modul ini sebaiknya digunakan secara simultan dengan kegiatan-kegiatan tersebut.

Kami juga ingin mengingatkan bahwa karena belajar sifatnya adalah personal, maka proses ini hanya akan bermakna jika Anda dapat membuat koneksi dan menerapkannya dalam berbagai konteks pemecahan masalah yang Anda hadapi sehari-hari. Kami telah berusaha untuk memastikan bahwa berbagai strategi yang kami sarankan dalam modul ini dapat diterapkan dalam berbagai konteks, namun demikian, kreativitas dan pemahaman akan kebutuhan masing-masing kondisi kelas yang berbeda tetap dituntut dari Anda.

Semoga setiap menit yang dihabiskan dalam perjalanan belajar ini akan membantu Anda menjadi versi diri Anda yang lebih baik dari hari ke hari, terutama dalam peranan Anda sebagai pendidik.

Sekali lagi, selamat belajar dan mengeksplorasi materi yang diberikan dalam modul ini. Semoga Anda mendapatkan banyak momen AHA di sepanjang prosesnya dan menjadi Guru Penggerak yang dapat membawa pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik.

 Salam,

Instruktur Modul 2.1

2.1.a.1. Pendahuluan

Capaian Pembelajaran Umum

Secara umum, profil kompetensi Guru Penggerak yang ingin dicapai dari modul ini adalah CGP dapat:

  1. Mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi kebutuhan belajar siswa yang berbeda.

  2. Menjadi teladan dalam melakukan praktek-praktek reflektif dalam pembelajaran bagi komunitas pendidik di lingkungan sekitarnya.

Capaian Pembelajaran Khusus

Setelah menyelesaikan modul ini, peserta diharapkan dapat menjadi Guru Penggerak yang mampu:

  1. mendemonstrasikan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan alasan mengapa pembelajaran berdiferensiasi diperlukan;

  2. melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid yang berbeda;

  3. menganalisis penerapan 3 strategi diferensiasi (yaitu: diferensiasi konten, proses, dan produk);

  4. mengimplementasikan Rencana Pembelajaran berdiferensiasi dalam konteks pembelajaran di sekolah atau kelas mereka sendiri;

  5. menunjukkan sikap kreatif, percaya diri, mau mencoba, dan berani mengambil risiko dalam menerapkan berbagai ide strategi pembelajaran berdiferensiasi

 

Isi Materi Modul

  1. Pengertian pembelajaran berdiferensiasi

  2. Mengapa pembelajaran berdiferensiasi diperlukan, berikut teori yang mendasari.

  3. Bagaimana memetakan kebutuhan belajar murid yang berbeda.

  4. Berbagai strategi pembelajaran berdiferensiasi.

  5. Contoh - contoh praktek terbaik (best practices) pembelajaran berdiferensiasi dan berbagai kasus pembelajaran yang banyak ditemui dalam praktek pembelajaran sehari - hari di kelas/sekolah.

Ringkasan Alur Belajar MERRDEKA

Modul ini akan menggunakan alur belajar yang disingkat dengan MERRDEKA. Alur MERRDEKA dalam modul ini terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

Mulai dari Diri

  1. Melakukan refleksi tentang bagaimana CGP menerapkan pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan murid.

  2. Mengidentifikasi harapan dan ekspektasi tentang pembelajaran berdiferensiasi.

Eksplorasi Konsep

  1. Mengeksplorasi pengertian pembelajaran berdiferensiasi dan mengapa pembelajaran berdiferensiasi diperlukan, berikut teori-teori yang mendasari.

  2. Mengeksplorasi cara memetakan kebutuhan belajar murid

  3. Mengeksplorasi cara mengakomodasi kebutuhan belajar murid melalui 3 strategi pembelajaran berdiferensiasi (yaitu: diferensiasi konten, proses, dan produk).

  4. Mendiskusikan contoh - contoh praktek terbaik (best practices) pembelajaran berdiferensiasi melalui eksplorasi berbagai kasus pembelajaran yang banyak ditemui dalam praktek pembelajaran sehari - hari di kelas/sekolah.

Ruang Kolaborasi

Melakukan kerja kelompok untuk menganalisis kasus yang beragam dan memberikan solusi melalui pembelajaran berdiferensiasi dalam bentuk rencana pembelajaran.

Refleksi Terbimbing

Melalui proses diskusi bersama fasilitator yang dilakukan langsung secara virtual, CGP akan mengambil makna dari pengalaman selama proses pembelajaran. Kemudian melakukan refleksi dalam berbagai cara dan media untuk mengidentifikasi apa yang menarik, apa yang mengejutkan, dan paradigma apa yang berubah.

Demonstrasi Kontekstual

Melakukan perencanaan dan implementasi pembelajaran berdiferensiasi melalui proses peer teaching.

Elaborasi Pemahaman

Mengelaborasi pemahaman tentang pembelajaran berdiferensiasi dengan melihat pada pertanyaan ini:

  1. Apa yang ingin diketahui lebih lanjut?

  2. Apa yang masih meresahkan dan membingungkan?

Koneksi Antarmateri

Membuat koneksi antarmateri yang telah dipelajari untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi.

Aksi nyata

Menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari untuk membuat rencana, mengimplementasikan dan melakukan refleksi pembelajaran berdiferensiasi dan kemudian mendokumentasikan proses tersebut dalam moda yang dapat dipilih sendiri.

Glosarium

Daring

Merupakan akronim (singkatan) dari dua kata: “dalam” dan “jaringan”. Dalam Bahasa Inggris, berarti “online”.

Diagram Frayer

Grafik visual yang dikembangkan oleh Dorothy Frayer untuk membantu murid dalam mendefinisikan konsep atau kosakata. Diagram ini dibagi menjadi empat bagian: definisi, karakteristik, contoh dan bukan contoh. 

Diferensiasi Konten

Diferensiasi konten merujuk pada strategi membedakan pengorganisasian dan format penyampaian konten. Konten adalah materi pengetahuan, konsep, dan keterampilan yang perlu dipelajari murid berdasarkan kurikulum. 

Diferensiasi Produk

Merujuk pada strategi memodifikasi produk hasil belajar murid, hasil latihan, penerapan, dan pengembangan apa yang telah dipelajari.

Diferensiasi Proses

Merujuk pada strategi membedakan proses yang harus dijalani oleh murid yang dapat memungkinkan mereka untuk berlatih dan memahami isi (content) materi.

Kesiapan belajar (Readiness)

Kapasitas atau kesiapan murid untuk mempelajari materi baru. Kesiapan ini terkait dengan berbagai hal, diantaranya: pengetahuan, konsep dan keterampilan awal yang saat ini dikuasai oleh murid; miskonsepsi; tingkat perkembangan kognitif, afektif dan fisik; keterampilan berpikir, dan sebagainya.

Lingkungan Belajar

Lingkungan yang berada di sekitar seseorang dan yang mempengaruhi proses belajar mengajar.

Minat

Suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan kepadanya.

Peer Teaching

Metode pembelajaran tutor sebaya yang merupakan strategi pembelajaran kooperatif dimana rasa saling menghargai dan mengerti dibina di antara orang-orang yang bekerja bersama.

Pembelajaran Berdiferensiasi

Usaha menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu.

Profil Belajar

Merupakan pendekatan yang disukai murid untuk belajar, yang dipengaruhi oleh gaya berpikir, kecerdasan, budaya, latar belakang, jenis kelamin, dan lain-lain. 

Scaffolding

Suatu teknik pembelajaran di mana murid diberikan sejumlah bantuan, kemudian perlahan-lahan diadakan pengurangan terhadap bantuan tersebut hingga pada akhirnya, murid dapat menunjukkan kemandirian yang lebih besar dalam proses pembelajaran.

 

2.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 2.1

Durasi: 1 JP

Moda: Mandiri

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat mengaktivasi pengetahuan awal mereka tentang konsep Pembelajaran Berdiferensiasi.

Selamat datang Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak di Sesi Pembelajaran yang Pertama!

Dalam sesi ini, Anda akan mengaktivasi pengetahuan yang telah Anda miliki terkait dengan pembelajaran berdiferensiasi dan mengidentifikasi apa saja yang ingin Anda ketahui lebih lanjut.

Namun sebelum Anda melakukan kegiatan ini, Anda diminta untuk memikirkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut:

  1. Apa yang telah saya ketahui tentang pembelajaran berdiferensiasi?

  2. Apa yang ingin saya ketahui lebih lanjut tentang pembelajaran berdiferensiasi?

Selanjutnya, silakan jawab beberapa pertanyaan yang terkait dengan pembelajaran berdiferensiasi. Jangan khawatir apabila Anda merasa belum banyak mengetahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan, karena pertanyaan-pertanyaan tersebut bersifat diagnostik dan bukan dimaksudkan untuk membuat penilaian akhir terhadap Anda.

Anda juga diminta untuk menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang saat ini Anda miliki terkait dengan pembelajaran berdiferensiasi.

Penting sekali untuk menyelesaikan tugas ini tepat waktu agar instruktur atau fasilitator pelatihan ini dapat menyesuaikan konten ajar mereka dengan tepat, sesuai dengan kebutuhan Anda.

Mulai dari Diri

 Print Blank

Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait Pembelajaran Berdiferensiasi yang tersedia di platform pembelajaran Daring yang disiapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pertanyaan reflektif terkait Pembelajaran Berdiferensiasi: 

Question #1Nama

Question #2Asal Sekolah

Question #3Ceritakan pengalaman Anda yang paling berkesan pada saat Anda melakukan proses pembelajaran di dalam kelas dengan murid yang beragam!

pengalaman saya yang paling berkesan adalah ketika saya megajar di kelas 5 sekolah dasar, pada tahap kelas 5 banyak sekali siswa yang ingin menunjukkan eksistensi mereka di kelas dengan berbagai cara bahkan ada siswa yang eksistensinya diperlihatkan dengan cara yang kurang positif, hal ini membuat saya berfikir melakukan beberapa program diluar pembelajaran, seperti contoh hari senin selain belajar saya sebut dengan hari bahasa, bagi siswa yang memiliki kemampuan di bidang puisi atau cerita bergambar atau cerpen yang diperlihatkan di depan teman temannya. selasa hari unjuk keterampilan hidup, rabu hari siswa untuk mempelajari TIK, kamis membaawa alat musik yang digemari, jumat adalah bekal buatanku sendiri. dengan melakukan hal tersebut saya sangat takjub bahwa siswa yang memiliki kemampuan akademik di bawah rata rata kelas, ternyata memiliki kecerdasan di bidang music. hal ini lah yang menyadarkan saya bahwa setiap anak kemampuan, minat dan bakat yang mereka miliki tidaklah sama.

 

Question #4Apa yang telah Anda ketahui tentang pembelajaran berdiferensiasi?

pembelajaran berdifrensiasi, sesuai dengan pengertian secara umum adalah suatu kegiatan antaara siswa dan tenaga pendidik yang berinteraksi dalam satu wadah yang disebut dengan lingkungan belajar, dimana dalam lingkungan belajar tersebut tenaga pendidik menghargai secara penuh keberagaman yang dimiliki setiap individu siswa  baik itu dalam cara belajar mereka, minat, bakat dan kemampuan  mereka untuk mencapai pendidikan yang berpihak pada siswa, menghargai perbedaan, menonjolkan kekuatan diri, memberi kesempatan yang luas untuk berkembang, mendapatkan kesetaraan dalam pelayanan pendidikan dan merdeka dalam belajar

Question #5Apa yang ingin Anda ketahui lebih lanjut tentang pembelajaran berdiferensiasi?

yang ingin saya ketahui lebih lanjut tentang pembelajaran berdifrensiasi adalah bagaimana merencanakan, merancang, melaksanakan dan kendala apa yang akan dihadapi serta solusi yang dapat diberikan. dan terakhir bagaimana sistem penilaian yang dapat dilakukan dalam pembelajaran berdifrensiasi 

2.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 2.1

Tujuan Pembelajaran Khusus

Durasi : 2 JP

Moda: Mandiri

Tujuan Pembelajaran Khusus: 

  1. Calon Guru Penggerak (CGP) dapat menunjukkan pemahaman tentang yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi.

  2. Calon Guru Penggerak (CGP) dapat melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan minat, kesiapan, dan profil belajar.

Selamat datang Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak di Sesi Pembelajaran Eksplorasi Konsep! 

Sesi pembelajaran ini terdiri dari 2 bagian yaitu eksplorasi konsep secara mandiri dan eksplorasi konsep melalui forum diskusi.

Sebelum Anda memulai pembelajaran di sesi ini, silakan lihat pertanyaan-pertanyaan berikut ini dan cobalah untuk menjawab beberapa dari pertanyaan tersebut, namun tidak perlu ditulis. 

  1. Bagaimana saya dapat mengelola kelas untuk memenuhi kebutuhan murid secara individu?

  2. Apa yang saya ketahui tentang latar belakang murid saya, pembelajaran sebelumnya, dan perkembangan keterampilan mereka?

  3. Apa yang saya ketahui tentang minat murid saya (di sekolah dan di luar), motivator, dan tujuan mereka?

  4. Apa yang saya ketahui tentang profil belajar murid saya? Apa gaya belajar yang disukai oleh mereka? 

  5. Bagaimana saya bisa menggunakan informasi tentang minat, kesiapan dan profil belajar murid saya untuk membantu saya merancang dan melaksanakan pembelajaran secara efektif?

Tetaplah merujuk kembali ke pertanyaan-pertanyaan di atas ketika Anda kemudian membaca dan mempelajari materi di pembelajaran ini.

Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi

Bayangkanlah kelas yang Anda ajar saat ini. 

Ingatlah satu persatu murid di kelas Anda. Bagaimanakah karakteristik setiap anak di kelas Anda? Tahukah Anda apa kekuatan mereka? Bagaimana gaya belajar mereka? Apa minat mereka? Siapakah yang memiliki keterampilan menghitung paling baik di kelas Anda? Siapakah yang sebaliknya? Siapakah yang paling menyukai kegiatan kelompok? Siapakah yang justru selalu menghindar saat bekerja kelompok? Siapakah yang level membacanya paling tinggi? Siapakah murid yang masih perlu dibantu untuk meningkatkan keterampilan memahami bacaan mereka? Siapakah yang paling senang menulis? Siapakah yang lebih senang berbicara?

Setiap harinya, tanpa disadari, guru dihadapkan oleh keberagaman yang banyak sekali bentuknya. Mereka secara terus menerus menghadapi tantangan yang beragam dan kerap kali harus melakukan dan memutuskan banyak hal dalam satu waktu. Keterampilan ini banyak yang tidak disadari oleh para guru, karena begitu naturalnya hal ini terjadi di kelas dan betapa terbiasanya guru menghadapi tantangan ini. Berbagai usaha mereka lakukan yang tentu saja tujuannya adalah untuk memastikan setiap murid di kelas mereka sukses dalam proses pembelajarannya.

STUDI KASUS

Ibu Nur adalah guru kelas 3 SD dengan jumlah murid sebanyak 32 murid. Di antara 32 murid di kelasnya tersebut, Bu Nur memperhatikan bahwa 3 murid selalu selesai lebih dahulu saat diberikan tugas menyelesaikan soal-soal perkalian. Karena dia tidak ingin ketiga anak ini tidak ada pekerjaan dan malah mengganggu murid lainnya, akhirnya ia berinisiatif untuk menyiapkan lembar kerja tambahan untuk 3 anak tersebut. Jadi jika anak-anak lain mengerjakan 15 soal perkalian, maka untuk 3 anak tersebut, Bu Nur menyiapkan 25 soal perkalian.

  1. Menurut Anda, apakah strategi yang dilakukan oleh Ibu Nur tepat? Jika ya, mengapa? Jika tidak, mengapa?

  2. Jika Anda adalah Ibu Nur, apakah yang akan Anda lakukan? Jelaskanlah mengapa Anda melakukan hal tersebut.

Umpan Balik Studi Kasus

Terima kasih telah memberikan jawaban atas studi kasus yang disajikan!

Menurut Tomlinson (2000), Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid.

Namun demikian, pembelajaran berdiferensiasi bukanlah berarti bahwa guru harus mengajar dengan 32 cara yang berbeda untuk mengajar 32 orang murid. Bukan pula berarti bahwa guru harus memperbanyak jumlah soal untuk murid yang lebih cepat bekerja dibandingkan yang lain. Pembelajaran berdiferensiasi juga bukan berarti guru harus mengelompokkan yang pintar dengan yang pintar dan yang kurang dengan yang kurang. Bukan pula memberikan tugas yang berbeda untuk setiap anak. Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah sebuah proses pembelajaran yang semrawut (chaotic), yang gurunya kemudian harus membuat beberapa perencanaan pembelajaran sekaligus, dimana guru harus berlari ke sana kemari untuk membantu si A, si B atau si C dalam waktu yang bersamaan. Bukan. Guru tentunya bukanlah malaikat bersayap atau Superman yang bisa ke sana kemari untuk berada di tempat yang berbeda-beda dalam satu waktu dan memecahkan semua permasalahan. Lalu seperti apa sebenarnya pembelajaran berdiferensiasi?

Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan:

  1. Bagaimana mereka menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. Kemudian juga memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya.

  2. Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Jadi bukan hanya guru yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran, namun juga muridnya.

  3. Penilaian berkelanjutan. Bagaimana guru tersebut menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan, atau sebaliknya, murid mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan.

  4. Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya. Bagaimana ia akan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut. Misalnya, apakah ia perlu menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan serta penilaian yang berbeda.

  5. Manajemen kelas yang efektif. Bagaimana guru menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang memungkinkan adanya fleksibilitas. Namun juga struktur yang jelas, sehingga walaupun mungkin melakukan kegiatan yang berbeda, kelas tetap dapat berjalan secara efektif.

Jika kita mengacu ke kasus Ibu Nur diatas, maka keputusannya untuk memberikan soal tambahan, dengan jenis soal yang tetap sama serta tingkat kesulitan yang juga sama, kepada tiga murid yang selesai terlebih dahulu, belum dapat dikatakan sebagai diferensiasi. Apalagi, tujuan diberikannya soal tadi adalah agar tiga murid tersebut ada ‘pekerjaan’ sehingga tidak mengganggu murid yang lain.  Pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut. Dengan demikian, Ibu Nur perlu melakukan identifikasi kebutuhan belajar dengan lebih komprehensif, agar dapat merespon dengan lebih tepat terhadap kebutuhan belajar murid-muridnya, termasuk ketiga murid tersebut.

Selanjutnya, kita akan mempelajari bagaimana kita dapat melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid dengan mencermati bahan bacaan pada halaman berikutnya.

Memetakan Kebutuhan Belajar Murid

Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek. 

Ketiga aspek tersebut adalah:

  1. Kesiapan belajar (readiness) murid

  2. Minat murid

  3. Profil belajar murid

Sebagai guru, kita semua tentu tahu bahwa murid akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar). Lalu jika tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid (minat), dan jika tugas itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar).

1. KESIAPAN BELAJAR (READINESS)

Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata “Kesiapan Belajar”?

Bayangkanlah situasi berikut ini:

Dalam pelajaran bahasa Indonesia, Bu Nur ingin mengajarkan muridnya membuat karangan berbentuk narasi. Ia kemudian melakukan penilaian diagnostik. Ia menemukan bahwa ada tiga kelompok murid di kelasnya. 

  • Kelompok A adalah murid yang telah memiliki keterampilan menulis dengan struktur yang benar dan memiliki kosakata yang cukup kaya. Mereka juga cukup mandiri dan percaya diri dalam bekerja.

  • Kelompok B adalah murid yang memiliki keterampilan menulis dengan struktur yang benar, namun kosakatanya masih terbatas.

  • Kelompok C adalah murid yang belum memiliki keterampilan menulis dengan struktur yang benar dan kosakatanya pun terbatas

Apa yang dilakukan oleh Bu Nur di atas adalah memetakan kebutuhan belajar berdasarkan kesiapan belajar.

Kesiapan Belajar

Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi baru. Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan murid akan membawa murid keluar dari zona nyaman mereka, namun dengan lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang memadai, mereka tetap dapat menguasai materi baru tersebut.  

Ada banyak cara untuk membedakan kesiapan belajar. Tomlinson (2001) mengatakan bahwa merancang pembelajaran berdiferensiasi mirip dengan menggunakan tombol equalizer pada stereo atau pemutar CD. Untuk mendapatkan kombinasi suara terbaik biasanya Anda akan menggeser-geser tombol equalizer tersebut terlebih dahulu. Saat Anda mengajar, menyesuaikan “tombol” dengan tepat untuk berbagai kebutuhan murid akan menyamakan peluang mereka untuk mendapatkan materi, jenis kegiatan dan menghasilkan produk belajar yang tepat di kelas Anda.  Tombol-tombol dalam equalizer tersebut mewakili beberapa perspektif kontinum yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat kesiapan murid. Dalam modul ini, kita akan mencoba membahas 6 dari beberapa contoh perspektif kontinum tersebut, dengan mengadaptasi alat yang disebut Equalizer yang diperkenalkan oleh Tomlinson (Tomlinson, 2001).

A. Bersifat mendasar - Bersifat transformatif

Saat sebagian murid dihadapkan pada sebuah ide yang baru, atau jika ide itu bukan di salah satu bidang yang dikuasai oleh murid, mereka sering membutuhkan informasi pendukung yang lebih jelas, sederhana, dan tidak bertele-tele untuk memahami ide tersebut. Mereka akan perlu waktu untuk berlatih menerapkan ide secara langsung. Jika murid berada dalam tingkatan ini, maka bahan-bahan materi yang mereka gunakan dan tugas-tugas yang mereka lakukan harus bersifat mendasar dan disajikan dengan cara yang membantu mereka membangun landasan pemahaman yang kuat. Di lain waktu, ketika murid dihadapkan pada ide-ide yang telah mereka pahami atau berada di area yang menjadi kekuatan mereka, maka dibutuhkan informasi yang lebih rinci dari ide tersebut. Mereka perlu melihat bagaimana ide tersebut berhubungan dengan ide-ide lain untuk menciptakan pemikiran baru. Kondisi seperti itu membutuhkan bahan dan tugas yang lebih bersifat transformatif.

B. Konkret - Abstrak

Di lain kesempatan, guru mungkin dapat mengukur kesiapan belajar murid dengan melihat apakah mereka masih di tingkatan perlu belajar secara konkret atau sudah siap bergerak mempelajari sesuatu yang lebih abstrak

C. Sederhana - Kompleks

Beberapa murid mungkin perlu bekerja dengan materi lebih sederhana dengan satu abstraksi pada satu waktu; yang lain mungkin bisa menangani kerumitan berbagai abstraksi.

D. Terstruktur - Open Ended

Kadang-kadang murid perlu menyelesaikan tugas yang ditata dengan cukup baik untuk mereka, di mana mereka tidak memiliki terlalu banyak keputusan untuk dibuat. Namun, di waktu lain, murid siap menjelajah dan menggunakan kreativitas mereka.

E. Tergantung (dependent) - Mandiri (Independent)

Walaupun pada akhirnya kita mengharapkan bahwa semua murid kita dapat belajar, berpikir dan menghasilkan pekerjaan secara mandiri, namun sama seperti tinggi badan, mungkin seorang anak akan lebih cepat bertambah tinggi daripada yang lain. Dengan kata lain, beberapa murid mungkin akan siap untuk kemandirian yang lebih awal daripada yang lain.

F. Lambat - Cepat

Beberapa murid dengan kemampuan yang baik dalam suatu mata pelajaran mungkin perlu bergerak cepat melalui materi yang telah ia kuasai atau sedikit menantang. Tetapi di lain waktu, murid yang sama mungkin akan membutuhkan lebih banyak waktu daripada yang lain untuk mempelajari sebuah topik.

The Equalizer (Tomlinson)

Equalizer

Perlu diingat bahwa kesiapan belajar murid bukanlah tentang tingkat intelektualitas (IQ). Hal ini lebih kepada informasi tentang apakah pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki murid saat ini, sesuai dengan keterampilan atau pengetahuan baru yang akan diajarkan.  Adapun tujuan melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan tingkat kesiapan belajar adalah untuk memodifikasi tingkat kesulitan pada bahan pembelajaran, sehingga dipastikan murid terpenuhi kebutuhan belajarnya (Joseph, Thomas, Simonette & Ramsook, 2013).

2. MINAT MURID

Kita tahu bahwa seperti juga kita orang dewasa, murid juga memiliki minat sendiri. Ada murid yang minat nya sangat besar dalam bidang seni, matematika, sains, drama, memasak, dsb.  Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk dapat ‘terlibat aktif’ dalam proses pembelajaran.Tomlinson (2001) menjelaskan bahwa mempertimbangkan minat murid dalam merancang pembelajaran memiliki tujuan diantaranya: 

Membantu murid menyadari bahwa ada kecocokan antara sekolah dan keinginan mereka sendiri untuk belajar;

Menunjukkan keterhubungan antara semua pembelajaran;

Menggunakan keterampilan atau ide yang familiar bagi murid sebagai jembatan untuk mempelajari ide atau keterampilan yang kurang familiar atau baru bagi mereka, dan;

Meningkatkan motivasi murid untuk belajar.

Sepanjang tahun, murid yang berbeda akan menunjukkan minat pada topik yang berbeda. Gagasan untuk membedakan melalui minat adalah untuk "menghubungkan" murid pada pelajaran untuk menjaga minat mereka. Dengan menjaga minat murid tetap tinggi, diharapkan dapat meningkatkan kinerja murid.

Ide Minat Belajar

Beberapa ide yang dapat dilakukan untuk meningkatkan dan mempertahankan minat diantaranya misalnya:

Meminta murid untuk memilih apakah mereka ingin mendemonstrasikan pemahaman dengan menulis lagu, melakukan pertunjukan atau menari.

Menggunakan teknik Jigsaw dan pembelajaran kooperatif.

Menggunakan strategi investigasi kelompok berdasarkan minat.

Membuat kegiatan “sehari di tempat kerja”. Murid diminta mempelajari bagaimana sebuah keterampilan tertentu diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Mereka boleh memilih profesi yang sesuai minat mereka.

Membuat model.

3. PROFIL BELAJAR MURID

Profil belajar murid terkait dengan banyak faktor, seperti: bahasa, budaya, kesehatan, keadaan keluarga, dan kekhususan lainnya. Selain itu juga akan berhubungan dengan gaya belajar seseorang. Menurut Tomlinson (dalam Hockett, 2018) profil belajar murid ini merupakan pendekatan yang disukai murid untuk belajar, yang dipengaruhi oleh gaya berpikir, kecerdasan, budaya, latar belakang, jenis kelamin, dll. 

Tujuan dari pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural dan efisien. Namun demikian, sebagai guru, kadang-kadang kita secara tidak sengaja cenderung memilih gaya belajar yang sesuai dengan gaya belajar kita sendiri.  Padahal kita tahu setiap anak memiliki profil belajar sendiri. Memiliki kesadaran tentang ini sangat penting agar guru dapat memvariasikan metode dan pendekatan mengajar mereka. Penting juga untuk diingat bahwa kebanyakan orang lebih suka kombinasi profil. Menurut Tomlinson (2001), ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi pembelajaran seseorang. Berikut ini adalah beberapa yang harus diperhatikan:

Lingkungan: suhu, tingkat aktivitas, tingkat kebisingan, jumlah cahaya.

Pengaruh Budaya: santai - terstruktur, pendiam - ekspresif, personal - impersonal.

Visual: belajar dengan melihat (diagram, power point, catatan, peta, grafik organisator).

Auditori: belajar dengan mendengar (kuliah, membaca dengan keras, mendengarkan musik).

Kinestetik: belajar sambil melakukan (bergerak dan meregangkan tubuh, kegiatan hands on, dsb).

Berdasarkan pemaparan mengenai ketiga aspek dalam mengkategorikan kebutuhan belajar murid, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa untuk mengoptimalkan pembelajaran dan tentunya hasil dari pembelajaran murid diperlukan pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan belajar murid.

 

 

Pemetaan Kebutuhan Murid

Selamat! Anda telah menyelesaikan materi pembelajaran. Demi membantu Anda mengkonsolidasikan pemahaman Anda dan mempersiapkan diri untuk sesi pembelajaran berikutnya, kami akan meminta Anda melakukan tugas berikut ini:

Buatlah pemetaan kebutuhan murid untuk salah satu materi yang saat ini Anda ajarkan di kelas, dengan menggunakan salah satu dari 3 pendekatan (minat, kesiapan, dan profil belajar), seperti yang telah dijelaskan diatas.  Anda dapat membuatnya dalam bentuk tabel (lihat contoh di bawah ini).

2.1.a.4.1. Forum Diskusi - Eksplorasi Konsep

Satu ukuran cocok untuk semua?

Durasi:  2 JP

Moda: Forum diskusi

Tujuan Pembelajaran Khusus:

CGP dapat menunjukkan pemahaman tentang berbagai strategi pembelajaran berdiferensiasi (konten, proses, dan produk).

CGP dapat menyimpulkan apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dengan menggunakan Diagram Frayer. 

Selamat datang Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak di Forum Diskusi sesi Pembelajaran Eksplorasi Konsep!

Sebelum Anda memulai diskusi, Anda diminta untuk merenungkan jawaban dari beberapa pertanyaan berikut.

  1. Bagaimana saya mengelola pembelajaran secara efektif sehingga dapat memenuhi kebutuhan belajar murid saya?

  2. Apa yang akan saya minta murid pelajari?

  3. Bagaimana murid saya harus belajar, difasilitasi pembelajarannya dan berinteraksi satu sama lain?

  4. Bagaimana mereka mendemonstrasikan hasil pembelajaran mereka? Apa yang akan mereka hasilkan?

  5. Bagaimana saya dapat melakukan penilaian yang obyektif?

 

 

Sebelum Anda melakukan diskusi, mohon untuk membaca aturan untuk forum diskusi berikut.

Pastikan Anda sudah melihat video tentang 3 strategi pembelajaran berdiferensiasi!

Diskusi asinkron ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman bersama tentang bentuk-bentuk strategi pembelajaran berdiferensiasi.

Sikap berpikiran terbuka (open-minded) dan saling menghormati menjadi nilai dasar dari proses diskusi ini.

Baik fasilitator maupun CGP lain dapat menawarkan pandangan pribadi, tanggapan, juga respon atau menjawab hal-hal yang sedang didiskusikan.

Lakukan diskusi pada forum diskusi ini pada hari sesi ini dijalankan. Anda dapat merespon dengan tulisan, rekaman suara atau rekaman video berdurasi maksimal 2 menit. Semua fitur respons tersebut dapat ditemukan pada kolom jawaban.

Simaklah 2 video berikut ini. Saat menyimak, Anda dapat membuat catatan tentang hal-hal penting yang disampaikan video tersebut.

https://m.youtube.com/watch?v=PLT69Yf5my8&feature=youtu.be

https://m.youtube.com/watch?v=akTeGglLkIg&feature=youtu.be

Setelah menyimak 2 video tersebut, Anda akan mendapatkan kesempatan untuk mendiskusikan isi video tersebut dengan rekan satu kelas Anda secara asinkron. Anda akan diminta memberikan pendapat tentang isi video yang telah disaksikan tersebut.

Pertanyaan diskusi:

  1. Informasi atau fakta apa yang disampaikan dalam video tersebut?

  2. Gagasan baru apa yang Anda dapatkan dari video yang Anda saksikan tersebut?

  3. Apakah yang menurut Anda akan sulit diimplementasikan? Mengapa?

Pertanyaan apakah yang masih Anda miliki atau klarifikasi apakah yang masih Anda perlukan terkait dengan isi video tersebut?

Karena ini adalah bagian akhir dari eksplorasi konsep, sebelum Anda masuk ke alur belajar berikutnya, maka setelah sesi pembelajaran ini selesai, Anda akan diminta untuk menyimpulkan pemahaman Anda tentang pembelajaran berdiferensiasi dengan menggunakan Diagram Frayer. 

 

Diagram Frayer adalah pengatur grafis untuk membantu membangun pemahaman atas kosakata atau terminologi tertentu. Teknik ini menuntut seseorang untuk mendefinisikan kosakata atau terminologi yang menjadi target dan menerapkan pemahamannya dengan mengidentifikasi apa yang merupakan contoh dan bukan contoh, memberi ciri, dan / atau mendeskripsikan arti kata tersebut. Informasi ini ditempatkan pada bagan yang dibagi menjadi empat bagian untuk memberikan representasi visual.

Unggah Diagram Frayer yang telah dilengkapi secara mandiri yang paling sesuai menurut Anda, kemudian unggah Diagram Frayer tersebut Unggah Tugas - Eksplorasi Konsep

Selamat berdiskusi Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak!

2.1.a.4.2. Unggah Tugas - Eksplorasi Konsep

Silahkan unggah tugas sesi pembelajaran eksplorasi konsep berikut:

Pemetaan kebutuhan murid untuk salah satu materi yang saat ini Anda ajarkan di kelas, dengan menggunakan salah satu dari 3 pendekatan (minat, kesiapan, dan profil belajar), seperti yang telah dijelaskan diatas.  Anda dapat membuatnya dalam bentuk tabel (lihat contoh di bawah ini).

Diagram Frayer. Kesimpulan pemahaman Anda tentang pembelajaran berdiferensiasi.

Unggahlah hasil pemetaan kebutuhan murid dan diagram frayer yang telah dibuat dengan mencermati petunjuk pengiriman hasil pemetaan kebutuhan murid.

*) Anda disarankan untuk mengirimkan file tugas dengan format PDF.

2.1.a.5. Ruang Kolaborasi (Unggah Tugas dan Penilaian) - Modul 2.1

“Ada kekuatan luar biasa ketika sekelompok orang dengan minat yang sama berkumpul untuk bekerja menuju tujuan yang sama.” 

(Idowu Koyenikan)

Durasi:  4 JP

Moda: Diskusi Daring

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat meningkatkan pemahamannya tentang berbagai strategi diferensiasi melalui latihan mencermati rencana pembelajaran milik orang lain.

Selamat datang kembali! Anda telah memasuki sesi pembelajaran Ruang Kolaborasi!

Semoga Anda senantiasa berada dalam keadaan sehat dan semangat dalam mengikuti rangkaian proses pembelajaran ini. Pada kegiatan ini, Anda akan melakukan kegiatan diskusi sebanyak 2 sesi secara daring untuk meningkatkan pemahaman Anda terkait dengan strategi diferensiasi, khususnya dalam menyusun rencana pembelajaran.

Di akhir kegiatan, Anda diminta untuk mengumpulkan Rencana Pembelajaran yang telah dibuat secara berkelompok pada sesi ini. Silahkan cermati petunjuk pengiriman tugas untuk membantu Anda dalam mengirimkan Rencana Pembelajaran. 

2.1.a.5.1. Ruang Kolaborasi 1

“Ada kekuatan luar biasa ketika sekelompok orang dengan minat yang sama berkumpul untuk bekerja menuju tujuan yang sama.” 

(Idowu Koyenikan)

Durasi:  2 JP

Moda : Diskusi Daring

Tujuan Pembelajaran Khusus:  CGP dapat meningkatkan pemahamannya tentang berbagai strategi diferensiasi melalui latihan mencermati rencana pembelajaran milik orang lain.

Selamat datang kembali! 

Anda telah memasuki sesi pembelajaran Ruang Kolaborasi!

Semoga Anda senantiasa berada dalam keadaan sehat dan semangat dalam mengikuti rangkaian proses pembelajaran ini. Seperti biasa, sebelum Anda memulai kegiatan, Anda diminta untuk merenungkan dan mencoba menjawab dalam pikiran Anda beberapa pertanyaan berikut.

Bagaimana kita dapat memvariasikan materi berdasarkan kesiapan, minat, atau profil belajar murid saya?

Bagaimana kita dapat memvariasikan struktur, tingkat dukungan, dan tingkat kemandirian saat murid menyelesaikan tugas dan membuat produk hasil pembelajaran?

Bagaimana kita bisa memvariasikan kompleksitas atau tingkat kesulitan tugas untuk mengakomodasi murid dengan berbagai tingkat kesiapan di kelas?

Bagaimana kita dapat memvariasikan sifat produk hasil belajar agar murid dapat menyesuaikannya dengan minat mereka? Bagaimana kita bisa memberikan murid kesempatan untuk memilih bentuk ekspresi yang disukai atau yang sesuai gaya belajar mereka?

Bagaimana proses kerja kelompok membantu kita memahami pembelajaran berdiferensiasi dalam tataran praktis?

Dalam sesi pembelajaran ini, Anda akan kembali mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi, namun kali ini bentuknya akan sedikit berbeda, karena Anda tidak hanya akan berdiskusi dengan fasilitator, melainkan dengan sesama CGP.  Kali ini, kita akan mencoba berkolaborasi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang pembelajaran berdiferensiasi.  

Anda bersama rekan kelompok akan diminta untuk membuat sebuah rencana pembelajaran untuk satu materi yang dapat Anda pilih sendiri. 

Rencana Pembelajaran berdiferensiasi tersebut dapat dibuat berdasarkan konteks atau kasus nyata yang terjadi di kelas salah satu anggota kelompok Anda atau dapat juga menggunakan contoh kasus yang telah tersedia. Jika Anda membutuhkan gambaran contoh RPP yang memuat diferensiasi pembelajaran, maka silahkan buka tautan berikut ini:

Taman Kanak-kanak

Sekolah Dasar

Sekolah Menengah Atas

Pembagian kelompok akan dilakukan dalam pertemuan maya yang akan difasilitasi oleh fasilitator Anda. Silakan akses tautan yang telah disediakan untuk mengakses ruang kolaborasi, pada hari dan tanggal yang tercantum di LMS. Silakan sesuaikan dengan zona waktu Anda masing-masing.

Anda dapat mengumpulkan rencana pembelajaran kelompok ini setelah mempresentasikannya pada tautan yang ada dalam LMS.

Selamat berdiskusi Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak!

2.1.a.7. Demonstrasi Kontekstual (Unggah Tugas dan Penilaian) - Modul 2.1

"To become really good at anything, you have to practice and repeat, practice and repeat, until the technique becomes intuitive."  

(Paulo Coelho)

Durasi:  2 JP

Moda : Penugasan Mandiri secara asinkron

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat membuat Rencana pembelajaran berdiferensiasi dan mengevaluasi efektivitas RPP yang dibuat oleh sesama rekan CGP. (peer assessment)

Selamat datang Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak di sesi pembelajaran Refleksi Terbimbing!

Pertanyaan Pemantik untuk sesi pembelajaran ke-5:

  1. Bagaimana saya dapat mendemonstrasikan apa yang telah saya pahami?

  2. Bagaimana pemahaman saya tentang pembelajaran berdiferensiasi dapat membantu saya memecahkan permasalahan pembelajaran yang saya hadapi sehari-hari di kelas?

Ini adalah sesi dimana Anda akan mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk menjadi seorang pengambil risiko! 

Kami berharap, 4 pembelajaran sebelumnya telah memberikan Anda banyak pengetahuan dan keterampilan yang kami yakin dapat membantu Anda untuk keluar dari zona nyaman Anda dan mulai melakukan perubahan. Inilah saatnya Anda mendemonstrasikan keterampilan yang telah Anda pelajari dalam konteks dan situasi pembelajaran yang nyata dan menggunakannya untuk mengevaluasi efektivitas RPP Pembelajaran berdiferensiasi yang dibuat oleh sesama rekan CGP.

Sebelum Anda melakukan tugas ini dan untuk membantu Anda mengingat apa yang telah Anda pelajari sebelumnya, perhatikan tabel berikut ini untuk melihat perbedaan antara pembelajaran yang baik versus pembelajaran berdiferensiasi yang baik.

 

Tabel 4. Pembelajaran yang baik versus pembelajaran berdiferensiasi yang baik

2.1.a.7. Demonstrasi Kontekstual (Unggah Tugas dan Penilaian) - Modul 2.1

"To become really good at anything, you have to practice and repeat, practice and repeat, until the technique becomes intuitive."  

(Paulo Coelho)

Durasi:  2 JP

Moda : Penugasan Mandiri secara asinkron

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat membuat Rencana pembelajaran berdiferensiasi dan mengevaluasi efektivitas RPP yang dibuat oleh sesama rekan CGP. (peer assessment)

Selamat datang Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak di sesi pembelajaran Refleksi Terbimbing!

Pertanyaan Pemantik untuk sesi pembelajaran ke-5:

Bagaimana saya dapat mendemonstrasikan apa yang telah saya pahami?

Bagaimana pemahaman saya tentang pembelajaran berdiferensiasi dapat membantu saya memecahkan permasalahan pembelajaran yang saya hadapi sehari-hari di kelas?

Ini adalah sesi dimana Anda akan mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk menjadi seorang pengambil risiko! 

Kami berharap, 4 pembelajaran sebelumnya telah memberikan Anda banyak pengetahuan dan keterampilan yang kami yakin dapat membantu Anda untuk keluar dari zona nyaman Anda dan mulai melakukan perubahan. Inilah saatnya Anda mendemonstrasikan keterampilan yang telah Anda pelajari dalam konteks dan situasi pembelajaran yang nyata dan menggunakannya untuk mengevaluasi efektivitas RPP Pembelajaran berdiferensiasi yang dibuat oleh sesama rekan CGP.

Sebelum Anda melakukan tugas ini dan untuk membantu Anda mengingat apa yang telah Anda pelajari sebelumnya, perhatikan tabel berikut ini untuk melihat perbedaan antara pembelajaran yang baik versus pembelajaran berdiferensiasi yang baik.

Tabel 4. Pembelajaran yang baik versus pembelajaran berdiferensiasi yang baik

Tugas:

Buatlah rencana pembelajaran untuk salah satu mata pelajaran atau sesi pembelajaran dalam konteks pembelajaran daring (online learning).

Pastikan rencana pembelajaran tersebut:

Dibuat dengan menganalisis kebutuhan belajar murid terlebih dahulu.

Mengidentifikasi minimal satu strategi diferensiasi konten, proses atau produk

Perhatikan rubrik penilaian rencana pembelajaran  untuk membantu Anda dalam membuat RPP tersebut.

Setelah itu, Anda akan diminta untuk mem-posting RPP tersebut di forum ini.

Gunakan rubrik penilaian rencana pembelajaran  untuk membantu Anda dalam memberikan umpan balik terhadap RPP yang dibuat oleh rekan Anda tersebut.

Berikan penilaian dan umpan balik Anda kepada hasil RPP rekan Anda tersebut.

2.1.a.8. Elaborasi Pemahaman - Modul 2.1

"Belajar adalah sebuah perjalanan: dari fakta ke pengetahuan, ke pemahaman dan akhirnya kebijaksanaan." 

Durasi:  2 JP

Moda : Video Conference

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat mengelaborasi pemahamannya tentang pembelajaran berdiferensiasi lewat proses tanya jawab dan diskusi.

Apa kabar Bapak/Ibu CGP semuanya? Sejauh ini, adakah yang masih membuat saya bingung atau gelisah tentang penerapan pembelajaran berdiferensiasi?

Kami yakin, saat ini Anda sudah semakin tercerahkan namun sekaligus juga mungkin semakin memiliki banyak pertanyaan. Tetaplah semangat karena semua pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menjadi pemandu dalam perjalanan Anda menuju pemahaman. 

Dalam satu jam pelajaran ini, Anda akan memiliki kesempatan untuk melakukan konferensi video untuk bertemu dengan instruktur modul ini. Silakan sampaikan pertanyaan-pertanyaan yang masih Anda miliki terkait dengan pembelajaran berdiferensiasi kepada fasilitator dan instruktur tersebut. Anda akan diberi ruang untuk menyampaikan keraguan dan persepsi tentang potensi hambatan dalam implementasi. 

Namun, sebelum Anda melakukan sesi pertemuan dengan instruktur, kami meminta Anda membaca artikel berikut ini:

7 Alasan Mengapa Pembelajaran Berdiferensiasi Dapat Berhasil ( Ini adalah terjemahan bebas dari artikel yang dipublikasikan melalui website https://inservice.ascd.org/7-reasons-why-differentiated-instruction-works/)

Berbicara tentang Pembelajaran Berdiferensiasi (Diferentiated Instruction/ DI) harus dimulai dengan pemahaman yang akurat tentang apa itu DI — dan apa itu yang bukan DI. Anda mungkin terkejut mengetahui betapa mudahnya Pembelajaran Berdiferensiasi dilakukan di kelas Anda.

 

1. Pembelajaran Berdiferensiasi adalah bersifat proaktif.

Dalam kelas, guru akan berasumsi bahwa murid yang berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda dan secara proaktif merencanakan pembelajaran yang menyediakan berbagai cara untuk "mencapai" dan mengekspresikan pembelajaran. Guru mungkin masih perlu menyempurnakan pembelajaran untuk beberapa murid, tetapi karena guru tahu beragam kebutuhan muridnya di dalam kelas dan memilih opsi pembelajaran yang sesuai, maka kemungkinan besar pengalaman belajar yang mereka rancang akan cocok untuk sebagian besar murid. Diferensiasi yang efektif biasanya dirancang agar cukup kuat untuk melibatkan dan menantang beragam murid di kelas.

2. Pembelajaran Berdiferensiasi lebih bersifat kualitatif daripada kuantitatif. Banyak guru secara salah berasumsi bahwa mendiferensiasi pembelajaran berarti memberi beberapa murid lebih banyak pekerjaan untuk dilakukan, dan yang lainnya lebih sedikit. Misalnya, seorang guru memberikan murid, yang memiliki kemampuan membaca yang lebih tinggi, tugas untuk membuat dua buah laporan buku, sementara murid yang kemampuannya lebih rendah hanya satu laporan saja. Atau seorang murid yang kesulitan dalam pelajaran matematika hanya diharuskan menyelesaikan tugas hitungan atau operasi bilangan, sementara murid yang lebih tinggi kemampuan diminta menyelesaikan tugas hitungan dan ditambah dengan soal-soal cerita.

Meskipun pendekatan diferensiasi seperti itu mungkin tampak masuk akal, namun yang seperti itu biasanya tidak efektif. Membuat laporan tentang satu buku bisa saja tetap akan dirasa sebagai tuntutan yang tinggi untuk murid yang memang kesulitan.

Seorang murid yang telah menunjukkan penguasaan satu keterampilan matematika akan siap untuk mulai bekerja dengan keterampilan yang lebih sulit. Menyesuaikan jumlah tugas biasanya akan kurang efektif daripada mengubah sifat tugas.

3. Pembelajaran Berdiferensiasi berakar pada penilaian. Guru yang memahami bahwa pendekatan belajar mengajar harus sesuai dengan kebutuhan murid, akan mencari setiap kesempatan untuk mengenal murid mereka dengan lebih baik. Mereka melihat percakapan individu, diskusi kelas, pekerjaan murid, observasi, dan penilaian formal sebagai cara untuk terus mendapatkan wawasan tentang apa yang paling berhasil untuk setiap muridnya. Apa yang mereka pelajari akan menjadi katalis untuk menyusun dan merancang pembelajaran dengan cara-cara yang membantu setiap murid memaksimalkan potensi dan bakatnya.

 

Di dalam pembelajaran berdiferensiasi, penilaian tidak lagi didominasi sesuatu yang terjadi pada akhir unit untuk menentukan "siapa yang mendapatkannya." Pra- penilaian diagnostik secara rutin akan dilakukan saat unit dimulai. Di sepanjang unit pembelajaran, guru menilai tingkat kesiapan, minat, dan pendekatan belajar yang digunakan murid dan kemudian merancang pengalaman belajar berdasarkan pemahaman terbaru dan terbaik tentang kebutuhan murid. Produk akhir, atau cara

lain dari penilaian "akhir" atau sumatif, akan mengambil berbagai bentuk, dengan tujuan untuk menemukan cara terbaik bagi setiap murid untuk menunjukkan hasil belajarnya selama unit tersebut berlangsung.

4. Pembelajaran Berdiferensiasi menggunakan beberapa pendekatan terhadap konten, proses, dan produk.

Di semua ruang kelas, guru berurusan dengan setidaknya tiga elemen kurikuler: (1) konten — masukan, apa yang dipelajari murid; (2) proses — bagaimana murid berupaya memahami ide dan informasi; dan (3) produk — keluaran, atau bagaimana murid menunjukkan apa yang telah mereka pelajari.

Dengan membedakan ketiga elemen ini, guru menawarkan pendekatan berbeda terhadap apa yang dipelajari murid, bagaimana mereka mempelajarinya, dan bagaimana mereka menunjukkan apa yang telah mereka pelajari. Kesamaan dari pendekatan yang berbeda ini adalah bahwa semuanya dibuat untuk mendorong pertumbuhan semua murid dalam usaha mereka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan untuk memajukan atau meningkatkan proses pembelajaran baik untuk kelas secara keseluruhan maupun untuk murid secara individu.

5. Pembelajaran berdiferensiasi berpusat pada murid. Pembelajaran berdiferensiasi beroperasi pada premis bahwa pengalaman belajar paling efektif adalah ketika pembelajaran tersebut berhasil mengundang murid untuk terlibat, relevan, dan menarik bagi murid. Akibat dari premis itu adalah bahwa semua murid tidak akan selalu menemukan jalan yang sama untuk belajar yang sama mengundang, relevan, dan menariknya. Lebih lanjut, pembelajaran berdiferensiasi mengakui bahwa pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang akan datang harus dibangun di atas pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman sebelumnya — dan bahwa tidak semua murid memiliki fondasi belajar yang sama pada awal proses pembelajaran. Para guru yang membedakan pengajaran di kelas-kelas yang memiliki keragaman secara akademis berusaha untuk memberikan pengalaman belajar yang secara tepat menantang untuk semua murid mereka. Guru-guru ini menyadari bahwa kadang-kadang tugas yang tidak menantang bagi beberapa peserta didik bisa jadi sangat rumit bagi yang lain.

6. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan perpaduan dari pembelajaran seluruh kelas, kelompok dan individual. Ada waktu ketika pembelajaran seluruh kelas adalah pilihan yang efektif dan efisien. Ini berguna untuk membangun pemahaman bersama, misalnya, dan memberikan kesempatan untuk diskusi dan ulasan bersama yang dapat membangun rasa kebersamaan. Pembelajaran berdiferensiasi ditandai oleh irama berulang dari melakukan persiapan kelas, mengulas kembali, dan berbagi, yang kemudian diikuti oleh kesempatan untuk eksplorasi individu atau kelompok kecil, ekstensi, dan produksi.

7. Pembelajaran berdiferensiasi bersifat "organik" dan dinamis. Di ruang kelas yang berbeda, mengajar adalah sebuah evolusi. murid dan guru sama-sama pembelajar. Guru mungkin tahu lebih banyak tentang materi pelajaran, namun mereka juga terus belajar tentang bagaimana murid mereka belajar. Kolaborasi yang berkelanjutan dengan murid diperlukan untuk memperbaiki peluang belajar agar efektif untuk setiap murid. Guru memantau kecocokan antara kebutuhan murid dan proses pembelajaran mereka serta membuat penyesuaian sebagaimana diperlukan.

2.1.a.5. Ruang Kolaborasi (Unggah Tugas dan Penilaian) - Modul 2.1

“Ada kekuatan luar biasa ketika sekelompok orang dengan minat yang sama berkumpul untuk bekerja menuju tujuan yang sama.” 

(Idowu Koyenikan)

Durasi:  4 JP

Moda: Diskusi Daring

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat meningkatkan pemahamannya tentang berbagai strategi diferensiasi melalui latihan mencermati rencana pembelajaran milik orang lain.

Selamat datang kembali! Anda telah memasuki sesi pembelajaran Ruang Kolaborasi!

Semoga Anda senantiasa berada dalam keadaan sehat dan semangat dalam mengikuti rangkaian proses pembelajaran ini. Pada kegiatan ini, Anda akan melakukan kegiatan diskusi sebanyak 2 sesi secara daring untuk meningkatkan pemahaman Anda terkait dengan strategi diferensiasi, khususnya dalam menyusun rencana pembelajaran.

Di akhir kegiatan, Anda diminta untuk mengumpulkan Rencana Pembelajaran yang telah dibuat secara berkelompok pada sesi ini. Silahkan cermati petunjuk pengiriman tugas untuk membantu Anda dalam mengirimkan Rencana Pembelajaran.

2.1.a.10. Aksi Nyata - Modul 2.1

“Hanya ada satu bukti dari kemampuan — tindakan.” 

(Marie Ebner-Eschenbach)

Durasi: 2 JP

Moda:   Penugasan Mandiri

Tujuan Pembelajaran Khusus: Dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang telah CGP pelajari selama mempelajari modul ini, CGP dapat membuat rencana, mengimplementasikan dan melakukan refleksi pembelajaran berdiferensiasi dan kemudian mendokumentasikannya dalam moda yang dapat dipilih sendiri..

Selamat Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak! 

Akhirnya Anda telah tiba di sesi pembelajaran terakhir dari Modul Pembelajaran Berdiferensiasi ini. Sekarang saatnya Anda melakukan aksi nyata. Ingat, belajar hanya akan bermakna jika Anda dapat menggunakannya untuk memecahkan permasalahan Anda.

Setelah mempelajari berbagai macam teori tentang pembelajaran berdiferensiasi dan mempraktikkannya dalam berbagai penugasan, tentu Anda ingin mengimplementasikannya dalam praktik sehari-hari, bukan? 

Anda dapat melihat kembali RPP yang sudah Anda buat di awal tahun ajaran/awal semester. Cobalah untuk menyesuaikannya dengan pemetaan profil murid yang sudah Anda buat, kemudian tambahkan diferensiasi konten/proses/produk yang mungkin dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas Anda.  Setelah itu, mulailah mengimplementasikan pembelajaran yang memuat pembelajaran berdiferensiasi di dalam kelas Anda.

 

Anda tidak ditugaskan untuk melaporkan implementasinya dalam bentuk portofolio. Namun pada pendampingan individu berikutnya, Anda berkesempatan untuk mendiskusikan refleksi dari penerapan tersebut bersama pendamping Anda. Tentu saja, Anda juga dipersilakan mendokumentasikan penerapan pembelajaran diferensiasi dan membagikannya kepada orang-orang di sekitar Anda. 

Selamat mengeksplorasi ragam pembelajaran berdiferensiasi!

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ringkasan Materi Modul 2.2-Pembelajaran Sosial Emosional- Guru Penggerak

3.2.a.9 Koneksi Antar Materi-Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya